Trauma gigi merupakan suatu kondisi cedera fisik pada gigi dan mulut yang dapat menyebabkan rasa sakit dan harus mendapatkan penanganan segera. Trauma gigi yang paling sering terjadi adalah gigi patah atau lepas, terutama pada gigi depan. Trauma gigi biasa terjadi karena terbentur benda yang keras, seperti jatuh saat bermain, kecelakaan kendaraan bermotor, cedera saat, olahraga, insiden kekerasan. Berdasarkan data dari WHO (World Health Organization), frekuensi terjadinya gigi patah berdasarkan jenis kelamin pada laki-laki sebesar 58,5% sedangkan perempuan 41,2% dengan persentase usia tertinggi pada rentang 17-25 tahun sebesar 53,5% dan terendah pada rentang 46-55 tahun sebesar 1,8%.

Tindakan perawatan darurat pada dewasa dengan trauma gigi harus menjadi perhatian penting, tidak hanya untuk mengurangi resiko kerusakan gigi yang lebih lanjut, tetapi juga karena gigi yang hilang atau bentuknya tidak sempurna dapat menyebabkan kualitas hidup berkurang. Keadaan ini juga dapat menimbulkan masalah pengunyahan, kesulitan berinteraksi sosial, kepercayaan diri yang rendah, menghindari tersenyum, tertawa, dan tidak dapat berbicara. Penundaan perawatan darurat setelah trauma, akan meningkatkan risiko komplikasi, kematian pulpa gigi, dan prognosis perawatan kurang dapat diprediksi. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai pertolongan pertama yang harus diberikan segera setelah terjadinya cedera menjadi sangat penting untuk diketahui guna mencegah kerusakan gigi yang lebih parah dan juga mencegah kehilangan gigi, termasuk kepada warga Kembangan Selatan Jakarta Barat, sebagaimana disampaikan oleh Bapak Lurah Kembangan Selatan, RM. Pradana Putra, S.STP, M.Si.

PS-PDGS Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti bekerja sama dengan Kelurahan Kembangan Selatan bersama dengan Bapak Lurah Kembangan Selatan, RM. Pradana Putra, S.STP, M.Si dan Bu Lurah drg. Deschania Acana mengadakan kegiatan bakti sosial berupa penyuluhan mengenai penanganan pertama trauma pada gigi dewasa disertai perawatan gigi untuk warga Kembangan Selatan yang dilakukan pada Sabtu, 31 Mei 2025, bertempat di RPTRA Kembangan Selatan, Jakarta Barat. Sebanyak 75 orang peserta menunjukkan antusiasme yang baik dalam mengikuti keseluruhan kegiatan ini, dimulai dari pre-test, pemaparan materi edukasi berupa pengetahuan mengenai trauma gigi, termasuk jenis-jenis trauma gigi, penyebab terjadinya trauma gigi, penanganan pertama ketika terjadi trauma gigi, cara menjaga kesehatan gigi dan mulut, termasuk cara menyikat gigi yang tepat, waktu berkunjung ke dokter gigi, dilanjutkan dengan kuis berhadiah dan post-test.

Semua peserta yang telah mengikuti kegiatan penyuluhan kemudian mendapatkan perawatan gigi, yang dilakukan oleh tim pelaksana yang diketuai oleh drg. Heidi Edwina Halim, dengan anggota drg. Bryan Wangidjaja, drg. Dennisa Adhistya Putri, drg. Dicky Hardi, drg. Dick Jonathan, M.M., drg. Juliana, drg. Muliadi Kozali, drg. Luh Kadek Resi Brahmani, drg. Gary Hadrian, drg. Nadya Livia Riany, drg. Pramana Mahardika Wibowo, drg. Ricky Reza Tanaka, drg. Steward, M.KG., dan drg. Viola Shelvannia Haryanto di bawah bimbingan drg. Taufiq Ariwibowo, Sp.KG(K), Dr. drg. Anastasia Elsa Prahasti, Sp.KG(K), drg. Ade Prijanti Dwisaptarini, Sp.KG(K), Ph.D., dan drg. Selvi Wulansari, Sp.KG(K). Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan dalam memberikan pertolongan pertama trauma pada gigi sehingga kerusakan gigi lebih lanjut yang berdampak pada kehilangan gigi dapat dicegah.